Minggu, 05 November 2017

Terlalu Sering Makan Steak atau Daging Merah Bisa Mengakibatkan Diabetes

BERITA UNIK November 05, 2017 SEPUTAR BERITA

Terlalu Sering Makan Steak atau Daging Merah Bisa Mengakibatkan Diabetes

Jakarta - Sebuah studi mengungkapkan bahwa mengonsumsi daging merah meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 23 persen. Meski sering menyusui unggas meningkatkan risiko kondisinya hingga 15 persen. Sementara dilansir DailyMail, hal yang sama tidak berlaku untuk ikan atau seafood.

Daging merah dan unggas diperkirakan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena mengandung senyawa kaya heme, serta zat kimia lain yang dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap kondisi resistensi insulin.

Periset dari Duke-NUS Medical School di Singapura menganalisis 63.257 orang dewasa berusia antara 45 dan 74 dari tahun 1993 sampai 1998. Diet atau diet peserta penelitian dinilai melalui kuesioner. Diagnosis diabetes tipe 2 ditentukan dalam wawancara lanjutan antara tahun 1999 dan 2004, dan 2006 dan 2010.- Poker Online Terbaik Indonesia

Hasilnya menunjukkan mereka dengan konsumsi daging merah tertinggi 23 persen lebih mungkin terkena diabetes tipe 2, dibandingkan mereka yang makan dengan jumlah terendah.

Seringkali makan unggas meningkatkan risiko kondisi sebesar 15 persen.
Ikan dan seafood tidak terkait dengan timbulnya diabetes tipe 2.

Periset percaya bahwa senyawa besi yang mengandung heme, serta bahan kimia lainnya, pada daging merah dan unggas meningkatkan risiko seseorang. Tidak jelas bagaimana heme terlibat dalam kondisi ini.

Mengonsumsi bagian ayam dengan kadar heme lebih rendah, seperti dada di atas paha, mungkin lebih sehat, tambahnya.

Kami tidak melarang konsumsi daging sepenuhnya. [Kami] hanya perlu mengurangi asupan harian, terutama untuk daging merah, dan memilih dada ayam dan ikan atau kerang, atau protein nabati dan makanan olahan susu, untuk mengurangi risiko diabetes. Kami ingin memberi tahu masyarakat untuk membuat pilihan berbasis bukti dalam memilih makanan sehat untuk mengurangi risiko penyakit, "kata penulis utama Profesor Koh Woon Puay.

TOYOTAQQ | POKER & DOMINO 99 ONLINE TERBAIK INDONESIA